KAB SEMARANG - Dalam rangka pengecekan dan memastikan program TMMD Reguler ke-120 tahun 2024 yang digelar oleh Kodim 0714/Salatiga di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang berjalan lancar, Tim Itdam IV/Diponegoro kunjungi lokasi TMMD, Rabu, (22/05/2024).
Dalam kunjunganya, setelah menerima paparan dari Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf. Guvta Alugoro Koedoes, S.Hub, .Int.M.Han, Tim Itdam yang dipimpin oleh Irutben Irdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Awang Danuarto, S.sos., M.I.Pol secara langsung meninjau pengerjaan sasaran fisik program TMMD yang digelar oleh Kodim 0714/Salatiga.
Pengecoran jalan Londho yang merupakan program utama dalam TMMD Reguler ke-120 tahun 2024 di Desa Bergas Kidul menjadi tujuan awal dari peninjauan sasaran fisik.
Baca juga:
Pra TMMD Reg 121 Kodim Klaten di Mulai
|
Jalan Londho merupakan akses jalan pendekat antar dusun bagi masyarakat Desa Bergas Kidul, oleh karena itu proses pengerjaanya secara langsung menjadi prioritas utama yang ditunjau oleh Tim Itdam.
Selain daripada peninjauan sasaran fisik pengecoran jalan, Tim Itdam juga secara langsung melihat proses pengerjaan sasaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang merupakan program unggulan Kasad yang secara langsung akan dirasakan dampaknya bagi masyarakat terutama masyarakat yang rumah hunianya tidak layak.
"Rehab rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di dalam program TMMD merupakan program unggulan dari Kasad yang benar-benar diutamakan selain daripada pengecoran jalan karena program ini benar-benar akan secara langsung membantu masyarakat yang rumahnya masih tidak layak huni,
"Program ini benar-benar akan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, " tutur, Kolonel Inf Awang Danuarto, S.sos, .M.I.Pol sebagai ketua Tim yang saat itu meninjau RTLH rumah Bapak Ahmadi.
"Ternyata masih banyak masyarakat kita yang masih kurang beruntung mempunyai rumah yang kurang layak huni, maka dengan rehab RTLH, melalui program TMMD ini diharapkan akan bisa membantu pemerataan pembangunan yang benar-benar bisa membantu masyarakat yang rumahnya masih tidak layak huni, " pungksnya.